The ninth hour - Shawni
Mengingatkan kembali kepada semua orang bahwa kita tidak pernah tahu apa yang terkandung di dalam seseorang, di dalam pikiran seseorang bahwa apa yang menjadi hakikat itu selalu tidak bisa terlihat.
Dia bahkan mengakui bahwa dirinya memalukan, sembrono dan menjadi bahan caci karena ujarannya yang sepertinya mencoba menghapuskan keadilan dari dunia ini. Namun dia pun mengatakan bahwa tiada yang berhak untuk menghakimi dan memberikan keadilan daripada sang Tuha sendiri. dalam kata katanya;
Bukanlah manusia yang selama ini dipenuhi oleh hasrat dan syahwat, maka memposisikan dirinya sebagai pihak yang mengalami adalah sebuah niscaya yang akan dialami oleh semua orang. Review buku ini mengungkap bahwa buku ini sangat ringan, dengan kalimat yang mudah dipahami seperti kedamaian yang memang tujuan awal dari buku ini.
Mungkin dia akhirnya mencoba membela Tuhan dengan ungkapan bahwa Dia akan mengetahui setiap kejahatan seseorang, Tidak peduli seberapa hati-hati seseorangmenyembunyikannya. Dia bahkan menempatkan dirinya sebagai yang yang menyesal (bertobat) dari apa yang telah saya lakukan, dan telah dapat menemukan kebaikan di hadapan-Nya dan diterima di pengadilan-Nya. Tetapi pertobatan tidak cukup bagi residivis. Padahal rasa takut harus memaksa karena bagaimanapun semua itu tidak bisa dilepaskan dari dirinya, dan waktunya untuk memahami diri.
Di setiap pintu Dia memegang kuncinya — ke setiap harta dan setiap hati. Tidak sopan untuk putus asa akan belas kasihan-Nya, meskipun kekuatan murka-Nya mungkin ada di atas Anda. Saya mencari perlindungan di dalam Tuhan dari Tuhan, dalam belas kasihan-Nya dari kemarahan-Nya.
Al -Shawni menggambarkan dirinya sebagai seorang penyair yang berjasa, tetapi telah melakukan kejahatan sedemikian rupa sehingga raja mempertimbangkan untuk membunuhnya. Di hadapan raja, penyair memohon untuk hidupnya dan mengikatkan sepatunya di lehernya dan meletakkan leher harapan di ambang pintu raja. Raja mengakui penyesalan sang penyair namun tetapi tidak
membebaskannya.
Saya mencari perlindungan di dalam Tuhan dari Tuhan, dalam belas kasihan-Nya dari kemarahan-Nya. Pengampunan-Nya pasti melampaui murka-Nya dan belas kasihan-Nya melebihi keadilan.
No comments