Iblis Menggugat Tuhan (lengkap) - Shawni
Review buku ini mencoba menggali makna penulisan mengenai teologis. Hal ini dilihat dan ditelaah dari dialog yang mana bertajuk pada penolakan iblis, yang menjadi sebab keterkutukannya, bukan karena latar belakang iblis diciptakan dari api, sementara Adam hanya diciptakan dari tanah,
sebagaimana penafsiran konvensional. Namun justru karena eksistensi Adam adalah pencerminan dosa-dosa iblis. Iblis mengaku penolakannya terhadap Adam menjadi perintah Tuhan atas kecintaan dan ketaatan iblis kepada Tuhan. Jadi, mana mungkin iblis mau bersujud kepada adam dan menolak perintah Tuhan.
Dalam buku ini, barangkali kita tak cukup kalau sekedar menikmati. Pembaca perlu pemahaman yang intens, penafsiran kritis. Dalam membaca novel ini adalah perlu adanya kehati-hatian yang ekstra, dikarenakan novel ini bagaikan pedang yang mempunyai dua mata. Di satu sisi, novel ini dapat meningkatkan keimanan dan pengetahuan kita. Namun di sisi lain, novel ini juga dapat menggoyahkan keimanan dan menjerumuskan kita akan pemikiran bahwa dunia ini hampa, dunia ini hanyalah permainan-Nya untuk menghibur diri-Nya atau bahkan sebuah bentuk kegilaan-Nya. Karena itu penulis memberinya judul “The madness of God”
Berangkat dari pertemuan antara Buhairah dan Muhammad, penulis memulai kisahnya. Tokoh Buhairah yang digambarkan sedang mengalami skeptisisme personal terhadap keesaan Tuhan diajak Rasulullah. Dia dibawa ke sebuah tempat yang jauh dari hiruk-pikuk keramaian, yang hanya
diterangi kerlip dan redupnya bintang. Sebelumnya ia adalah seorang pendeta yang menarik diri dari gereja dan memutuskan hidup menyepi untuk menghadapi kegelisahan yang dia alami tentang ke esaan Tuhan yang di pertanyakan oleh kaum Marcionites, sehingga menjadi pertanyaan baginya. Dalam kesendiriannya, dia banyak membaca dan mengkaji buku-buku klasik tentang Kristen. Namun upaya itu tak berhasil menghilangkan “kegelisahan” teologisnya.
Baca juga Review oleh penulis yang sama Da'ud ibn Tamam ibn Ibrahim al-Shawni;
No comments