Breaking News

Panduan Lengkap Menulis Proposal Skripsi


Pendahuluan

Menulis skripsi sebenarnya adalah sebuah penulisan laporan penelitian yang bisa mulai dilakukan pada tingkat 3 (tahun ketiga, semestar ke tujuh) dari program studi sarjana satu (S1). Sebuah skripsi tentu memiliki cara penulisan yang berbeda-beda tergantung pada panduan penulisan karya tulis yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan yang terkait. Skripsi atau hanya "skrip" adalah sebuah cara bagaimana lembaga pendidikan tinggi menguji cara berfikir calon lulusan, dengan melihat cara bagaimana dia menulis dalam laporan penelitiannya. Maka dalam istilah ini, cara pemikiran seorang calon lulusan haruslah sistematis, ilmiah dan juga objektif.

Kalau ada tulisan yang salah itu tinggal dicorat-coret di kertasnya, kalau pikirannya salah masa harus yg dicorat-coret jidatnya ?

Ungkapan diatas adalah sebuah penggambarana bahwa semua skripsi itu sebenarnya mencerminkan bagaimana itu fungsi skripsi, yaitu mengkaji pemikiran seseorang dari cara dia menulis keilmiahan dalam kalimat-kalimat yang berisikan proposisi terkait dengan bidang ilmu yang dikajinya. Proposisi ini adalah cerminan dari kelogisan semua pengetahuan dan juga yang seorang mahasiswa pelajari oleh selama kuliah. Proposisi ini akan mengarahkan calon lulusan pada sebuah argumentasi yang nantinya mengarahkan pada sebuah hipotesis. Proposisinya diharapkan betul*, jikapun salah maka masih bisa dilakukan revisi. Sebuah Proposisi adalah rangakai dari berbagai proposisi lain, dimana proposisi proposisi yang betul menghasilkan hipotesis yang betul. Adapun satu saja proposisimnya salah maka hanya akan menghasilkan pemikiran (hipotesis) yang salah. 

Baca juga :
Logika dan Proposisi
Hipotesis dan Teori 

Artikel ini akan menjelaskan proses umum penulisan skripsi yang mudah untuk dipahami dan bisa diimplementasikan oleh semua mahasiswa tanpa harus mengamati jurusannya karena berisikan sebuah cara yang praktis. Penulisan skripsi pada artikel ini tentu akan ditulisakan berdasarkan landasan umum, sehingga boleh-boleh saja dibantah (atau tidak perlu diikuti) karena ada landasan khusus yang berlaku di setiap kampus masing masing. Berikut adalah tahap-tahapnya beserta penjelasannya.

Menentukan Judul Skripsi

Sebuah skripsi dimulai dengan sebuah judul yang mana menggambarkan penelitian yang akan dilakukan untuk membuktikan sebuah objektivitas. Judul ini tentu adalah sebuah penentuan apakah konsep atau gagasan mengenai penelitian dia menarik untuk dilakukan. Pada dasarnya sebuah judul itu penting, akan tetapi proses penentuan judul sebenarnya bisa tidak mungkin terjadi tanpa terlebih dahulu dengan sebuah penelusuran.

Landasan umum: Judul adalah penggambaran atau gagasan mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa yang mana menunjukan fenomena, dan teori yang akan digunakan serta ekspektasi atau hasil akhir dari penelitian tersebut.

Selain apa yang dikatakan diatas, maka akan banyak sekali landasan khusus yang menjadi kebiasaan kampus. antara lain judul sebagai syarat adminstratif, judul sebagai gagasan, judul sebagai dll. Akan tetapi judul sebenarnya tidak bisa mewakili gagasan tersebut apalagi bagi mahasiswa yang tidak terbiasa dengan cara berfikir induktif. Maka disarankan sebelum mengajukan judul, seorang mahasiswa menyempatkan waktu untuk melakukan sesi membaca skripsi terdahulu dan atau lebih baik lagi membaca jurnal ilmiah sesuai bidangnya masing masing. Ada baiknya bahwa jasil sesi membaca skripsi dan jurnal dituangkan dalam bentuk kajian pustaka yang isinya adalah skripsi atau jurnal yang telah dibaca, berisikan : judul, penulis, abstrak, latar belakang, teori metode, hasil dll. Tentu kajian pustaka ini hanya bersisikan bahan bacaan yang terpilih saja (mendekati topik penelitian), tidak meyertakan semua yang telah dibaca. Sekira kiranya untuk seorang S1 adalah 10-20 bahan bacaan.

Baca juga :
Menulis Literature Review 

Bekerja Sama dengan Dosen Pembimbing

Salah satu rekomendasi yang bisa disampaikan terkait dengan dosen pembimbing (dospem) pertama adalah dia bisa memberikan kita bimbingan yang tepat secara kelimuwan dan juga secara emosional. Seorang pembimbing tentu harus bisa memahami isi dari maksud pikiran kita, sehingga penting bagi dia untuk mengetahui apa sebenarnya gagasan utama dari skripsi kita. Dinamika ini ditentukan dengan cara berkomunikasi antara mahasiswa dan dospem, dan itu boleh dikatakan baik jika dilakukan secara berkala, lancar dan juga penuh kesadaran.

Landasan umum; dosen pembimbing adalah pengganti orang tua dalam prihal bimbingan skripsi maka dia tidak hanya mengetahui ilmu kita namu juga secara emosional dan bisa menyesuaikan ekspektasinya.

Judul Skripsi harus sebelumnya dibahas bahkan sebelum ditentukan siapa dospem, agar ada semacam pemahaman. Walaupun memang dalam hal ini, penentuan dospem mungkin saja tidak selalu ideal, maka utamakan menyampaikan gagasan dalam bukan bentuk ide (tidak tertulis) sehingga lebih baik dalam bentuk proposal penelitian (tertulis). Bagi mereka, dospem yang tidak mempermasalahkan hal tsb, boleh-boleh saja dibicarakan dalam pertemuan informal tanpa penyampaian tidak tertulis.

Seorang dosen bisa saja memiliki prilaku atau harapan yang termasuk tidak umum (landasan khusus) dia bisa saja, memiliki ambisi, memiliki standard tinggi, memiliki prilaku yang beda dari dosen pada umumnya, memiliki predikat atau subjektivitas yang ekspresif dll. Apapun itu, kita harus bisa melakukan manajemen yang baik dengan berbagai hal terkait hal-hal yang tidak umum yang dilakukan dospem.

Menulis Proposal Skripsi

Sebuah dokumen bernama proposal skripsi adalah naskah yang khusus ditulisakan untuk kemudian menjadi bukti bahwa dia telah siap untuk melakukan skripsi. Pada lembaga pendidikan tinggi, proposal skripsi akan diuji terlebih melalui sidang. Disitu dia akan diuji kesiapan dia secara substansial, terkait ilmu dan juga hal lain seperti lokus dan fokus, akses dia ke data (informan atau survey), teori yang digunakan sehingga secara menyeluruh.

Landasan umum; Proposal penelitian adalah bukti bahwa dia telah mempersiapkan segala hal terkait dengan penelitian yang dia hendak lakukan.

Proposal peneltian pendeknya adalah penjabaran bab 1 s.d. 3, yang pendahuluan sampai metodologi penelitian. terkait dengan itu berikut adalah gambaran masing masing bab dan subabnya

bab satu, adalah bab pembuka dalam proposal yang berisikan antatra lain
  1. Pendahuluan; pendahuluan menjelaskan gambaran bagaimana cakupan penelitian yang dilakukan. Tahap ini harus dengan segara menjelaskan latar belakang sebelum halaman ke-empat.
  2. Rumusan masalah; Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan maka ada identifikasi masalah yang dibuat dalam bentuk pertanyaan ; kenapa, bagaimana atau apa.
  3. Tujuan penelitian; Menjawab secara singkat gambaran apa yang akan didapatkan dari menjawab pertanyaan penelitian
bab dua, adalah bab yang menjelaskan teori atau apa saja yang menjadi alat analisis dalam menentukan hipotesis. Bab ini berisikan antara lain;
  1. tinjauan pustaka; Boleh dikatakan bahwa bab ini adalah rangkuman dari apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa dalam membuka wawasannya dalam menentukan cakupan penelitiannya. sub-bab ini berisikan daftar buku atau bacaan lainnya yang menyimpulkan keadaan atau fenomena sebelumnya. Hal ini termasuk skripsi kakak kelas, skripsi dari kampus lain, daftar jurnal ilmiah dan bahkan boleh dilakukan literatur review yang lebih serius dengan metode yang sudah ditentukan. biasanya pada sub-bab ini akan diberikan tabel berisikan hal hal yang menunjukan keciriannya seperti judul, masalah, teori, rumusan masalahnya, dan hasilnya.
  2. teori ; berisikan sebuah kajian terhadap teori yakni sebuah proposisi dengan tingkat kebenaran yang dianggap paling tertinggi di bidang ilmu. Teori ini adalah panduan dalam cara peneliti (mahasiswa) sebagai cara berfikir.  
  3. kerangka pemikiran; sebuah teori bisa saja disertakan sebuah konsep, yang mana tingkat kebenarannya masih dibawah teori. Penggambaran antara teori dan konsep biasanya dilakukan dengan diagram, sebuah ilustrasi yang memperlihatkan kedudukan antar teori dan konsep-konsep dan bahkan gagasan lainnya seperti fenomena, kejadian, alat dan lain sebagainya.
  4. kerangka teori ; sebuah teori bisa juga sudah memiliki konsep-konsep yang mungkin saja perlu dijelaskan lagi terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.
bab tiga, adalah bab yang menjelaskn khusus tentang metode atau cara melakukan penelitian
  1. Pendekatan atau paradigma penelitian yang akan digunakan
  2. tempat penelitian dan jangka waktu
  3. sumber data yang akan dilakukan
  4. cara untuk memverifikasi data
  5. alat atau instrumentalisasi

Format Penulisan

Pada umumnya semua kampus memiliki panduan dalam perihal penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis dan disertasi) dan juga memakan waktu yang cukup lama untuk membacanya. Penulisan proposal dan juga skripsi menggunakan gaya penulisan yang sangat formal karena terkait keilmiahan sehingga harus menghindari majas, personafikasi, kata majemuk, konotasi atau penggunaan kata dan gaya bahasa lain yang tidak ilmiah. 

Landasan umum; Penulisan karya ilmiah harus memenuhi format yang telah ditentukan untuk mempermudah semua pihak termasuk mahasiwa, dospem dan juga penguji untuk mendapatkan sari pati ide atau gagasan yang hendak disampaikan.

Apapun yang hendak disampaikan oleh penulis itu sebenarnya adalah diksi yang seorang mahasiswa harus terbiasakan yakni menggunakan bahasa ilmiah. Kebanyakan mahasiswa merasa bahwa ilmiah itu "tinggi" dan ini adalah kekeliruan, karena bahasa ilmiah justru sangat rendah karena bersifat sangat teknis. hal hal lain dalam format penulisan yang perlu diperhatikan adalah
  1. pastikan memiliki buku atau panduan secara digital maupun hardcopy
  2. pastikan memahami unsur unsur naskah penelitian proposal maupun naskah skripsinya
  3. sebaiknya seorang yang mau menulis diawali terlebih dahulu dengan membaca, maka banyak-banyak membaca skripsi atau karya orang lain
  4. pastikan untuk menulis skripsi dalam kaedah penulisan ilmiah : bukan gaya naratif, jurnalistik, ataupun resensi

Melakukan penelitian

Ketika proposal skrispi sudah dinyatakan lolos (melalui sidang propsal, "sidpro" atau tidak) maka seorang mahasiswa boleh dipersilahkan untuk melakukan penelitian dengan dengan terlebih dahulu melakukan revisi dari masukan-masukana dalam sidang sebelumnya. Pada saat ini dia akan menuliskan bab 4 dan juga bab 5 pada skripsinya, yaitu pembahasan dan kemudian kesimpulan dan penutup. Pada tahap ini adalah tahap yang sangat krusial yang mana sekarang dia sedang menyusun kelogisan dari proposisi yang dia himpun di awal dan yang dia dapatkan di lapangan.

Sebuah penelitian itu ada 2 sifat, mengafirmasi (menerima) atau menegasi (menolak) yaitu menguji kembali sebuah hipotesis dan kemudian menerimanya atau membantah hipotesis dan menolaknya. Seorang S1, tidak akan melakukan penolakan melainkan penerimaan dengan beberapa catatan. Maka seorang tugas seorang S1 disebut diibaratkan sebagai hanya "melihat alat" artinya dia hanya mengkaji kembali ilmu yang dia dapat, sedangkan S2 diibaratkan "memegang" dan S3 "mengubah" alat.

Selama penelitian seorang mahasiswa sebaiknya menjalin hubungan yang baik dengan dospem. Seorang mahasiswa tidak kehilangan kontak dengan pembimbing, jangan kemudian muncul kembali dengan naskah yang sudah tertulis. Seorang mahasiswa harus bisa mengatur irama bimbingannya, tidak menuruni tangga irama lalu muncul kembali naik dengan hasil. Maka dalam penelitian dia harus bertanya. dalam skripsi, semua kalimat dan proposisi ini haruslah teruji dengan baik.

No comments