Rindu - Liye
Review buku ini akan membahas novel berjudul RINDU yang ditulis oleh Tere Liye, menceritakan perjalanan sebuah kapal uap yang mengangkut jamaah haji, dari pelabuhan Makassar menuju Mekkah. Setting waktunya yaitu pada tahun 1938. Kapal uap tersebut berlayar dari pelabuhan Makassar yang
transit di Kolombo lalu bertujuan ke Jeddah dan Rotterdam. Kisah ini menceritakan tentang kehidupan di atas kapal, keseharian para jamaah haji karena perjalanan dari Makassar ke Mekkah membutuhkan waktu selama berbulan-bulan. Kapal uap itu bernama Blitar Holland.
Cerita ini mengkisahkan tentang masa lalu yang memilukan, kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi, kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati dan juga kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan.
Karakter didalam novel ini memiliki kekuatannya masing-masing. Gurutta, seorang ulama yang sangat terkenal. Daeng Andipati, Seorang saudagar kaya yang memiliki dua putri, Anna dan Elsa. Ambo Uleng, seorang pelaut tangguhnamun menyimpan sebuah kisah yang sakit dan dia menaiki kapal untuk hanya meninggalkan kampung halamannya, ,eninggalkan kenangan menyakitkan itu.
Apalah arti cinta? Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun?Konflik-konflik yang ada di novel ini dibungkus sedemikian rupa sehingga dapat menggugah emosi para pembaca. Mulai dari konflik antara Serdadu Belanda dan Gurutta. Ada juga kejadian yang menguras air mata, yaitu ketika Mbah Putri meninggal dunia di atas kapal. Ada juga konflik ketika kapal haji tersebut hendak direbut oleh perompak Somalia. Dibagian ini kalian akan terkagum-kagum dengan sosok Ambo Uleng.
No comments