Pulang - Liye
REview novel karya Tere Liye ini memusatkan pada sebuah karakterisasi seorang bujang dan tatanan Dunia dibalik sebuah kekuasaan tersembunyi.
Dikisahkan seorang tokoh bernama Bujang, anak kampung dari pedalaman Sumatra yang memiliki keberanian luar biasa. Ayahnya, Samad, adalah mantan tukang pukul dan berasal dari keturunan perewa. Sementara ibunya, Midah, merupakan keturunan orang baik yaitu Tuanku Imam yang tersohor di kampungnya.
Suatu hari datanglah sekelompok orang dari kota ke desa di mana Bujang tinggal. Mereka adalah para pemburu yang sengaja datang untuk berburu babi hutan. Setelah mengamati percakapan demi percakapan yang terjadi, barulah Bujang sadar bahwa rombongan pemburu itu memiliki hubungan khusus dengan Samad –ayahnya. Samad pun memanggil ketua rombongan tersebut dengan sebutan Tauke Muda (Bos Muda). Saat itu Bujang berusia lima belas tahun. Perawakannya sudah tinggi besar.
Dalam pemburuan itu, siapa sangka bila akhir perburuan yang dilakukan rombongan Tauke Muda berujung celaka. Mereka telah “membangunkan” induk babi hutan yang begitu besar.
Hampir setinggi seekor sapi dewasa. Induk babi hutan itupun muncul tak lama setelah Bujang dan rombongan berhasil mengalahkan empat babi hutan jantan. Dan, dua orang rombongan mengalami luka-luka. Bujang yang tak biasa berhadapan dengan kondisi semacam itu jelas menjadi tegang. Napasnya masih tersengal, sisa pertempuran dengan empat babi sebelumnya. Namun, pada akhirnya Bujang mampu menaklukan babi hutan tersebut.
Melihat “bakat terpendam” yang dimiliki Bujang, Tauke Muda pun memutuskan untuk membawa Bujang ke Ibukota Provinsi. Bergabung dengan Keluarga Tong. Salah satu penguasa yang dia disebut dalam cerita sebagai shadow economy. Tanpa banyak berkata-kata Midah melepas Bujang. Midah hanya berpesan satu hal untuk anak laki-laki semata wayangnya.
Yaitu, agar menjaga perutnya dari segala makanan dan minuman yang haram. Setelah mengantongi restu Sang Mamak, Bujang pun berangkat bersama rombongan Tauke Muda menuju Ibukota Provinsi. Menjemput masa depan di Keluarga Tong. Sang penguasa shadow economy.Kemanakah, Bujang akan pulang?
Meskipun garis besar cerita menyuguhkan seputar dunia bandit yang kelam, namun konflik pada novel ‘Pulang’ sebetulnya tidak melulu soal perkelahian atau hal-hal berkenaan dengan fisik. Konflik yang
“diperlihatkan” kepada pertautan batin antar tokoh di mana Bujang sebagai lakon utamanya. Ingatan masa kecil Bujang yang seringkali memunculkan pertanyaan tentang ayahnya. Apakah harus pulang ke
kampung halaman untuk menemukan jawabannya? Atau sekadar bertanya pada kerabat terdekat? Itu semua tak bisa dijawab gamblang oleh satu dua orang. Bahkan oleh dirinya sendiri. Sekuat apapun dia melupakan masa lalu, sekuat itupula akan kembali menghampiri.
No comments